Keriuhan, gegap gempita-nya acara dari panggung ke panggung yang diwarnai kembang api dan air mancur, serta euforia sejumlah warga yang berkumpul dan berpesta untuk menyambut tahun baru menjadi warna yang dijumpai dibanyak negara, tidak terlepas di negara kita tercinta. Bagaimana di daerah Anda, apakah seperti itulah juga faktanya ?.
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana dengan daerah yang sedang tertimpa bencana, sedang menghadapi perang saudara ?, atau tidak perlu jauh-jauh mencermati kondisi negeri yang berbeda, bagaimana dengan kondisi saudara dekat Anda yang sedang tertimpa musibah, di Aceh semisal !.., atau tetangga yang sedang sakit mungkin..
Seperti apakah mereka menyambut tahun baru ?, apakah seperti yang telah Anda lakukan, atau seperti yang terlihat di Televisi dengan segala hiruk-pikuk nya, sampai dengan menghambur-hamburkan banyak dana pribadi untuk memeriahkannya?, rasanya banyak dari kita yang telah mengetahui bagaimana seharusnya, meskipun hanya satu tahun sekali..
Ada tepatnya apabila hiruk-pikuk tersebut di modifikasi dengan hal-hal yang lebih memberikan nuansa keimanan, dan lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan Yang Maha Esa. Bisa jadi dengan euforia yang berlebihan dapat membuat kita melupakan sebuah korelasi antara hasil dan resiko tahun kemarin dengan langkah hari esok yang seharusnya telah kita rencanakan, meskipun hasil kita tidak pernah tahu bagaimana nantinya.
Adalah Intropeksi diri menjadi sebuah agenda yang penuh menguras pemikiran kita bersama mengenai hari kemarin dan bagaimana hari esok !. terlepas bagaimana masing-masing kita memahami arti mencermati, mengkoreksi serta menghubungkan antara sebuah pengalaman dengan perkiraan hari esok.
Disadari atau tidak, kehidupan membutuhkan teknik kecermatan bagaimana kita memposisikan diri, bagaimana kita merencanakan, bertindak, dan menerima hasil tindakan!, tidak hanya mengalir begitu saja dan pasrah pada nasib, tetapi tetap memerlukan perencanaan yang tepat agar hasilnya pun maksimal sesuai dengan harapan.
Tahun baru, kiranya dapat dimaknai dengan lebih bijak, sederhana, tetapi tidak biasa..
Sekiranya tidak membutuhkan banyak rencana yang kurang dapat memberikan manfaat, yang terkadang malah membuat kita menjadi kurang dewasa ! ..
Bijak …
Menggunakan moment tahun baru sebagai ajang intropeksi diri, banyak melihat lubang-lubang kegagalan, kekurang tepatan langkah dan keputusan, kekurang tepatan sikap dan mental, kekurang dewasaan dalam memahami maksud dan tujuan, hingga pada hal-hal kecil yang sering kita remehkan …
Sederhana …
Tidak harus dengan menghambur-hamburkan dana pribadi untuk hal-hal yang kurang perlu dan apabila hal tersebut bisa untuk tidak dilakukan, maka lebih baik. Langkah tepat yang lebih sederhana adalah bagaimana merencanakan dana pribadi tersebut untuk menyongsong segala kebutuhan akan hari esok, segala hal yang telah direncanakan dan diperhitungkan sebelumnya..
Jadi rasanya dengan bercengkerama bersama keluarga cukup menjadi sebuah agenda besar yang belum tentu setiap kita dapat mendapatkan dan merasakannya … Sederhana tetapi syarat akan manfaat, sehingga kita dapat mencermati kekurangan-kekurangan yang harus segera dibenahi, dan hal positif apa sajakah yang telah dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga, jika memungkinkan berilah apresiasi pada sikap kepahlawanan-nya. Hal tersebut bertujuan untuk mencari sudut pandang yang tepat dan pas untuk posisi masing-masing di step berikutnya, yang diinginkan tentu saja lebih mendekatkan pada tujuan dan keberhasilan.
Tidak biasa …
Tentu saja moment ini tidak biasa, karena dapat kita jumpai sekali dalam setahun, maka hal ini dapat menjadi sebuah titik picu bagi kita untuk berpikir tidak biasa… seperti rutinitas harian yang telah dipatok dengan target dan hasil, sehingga sering menimbulkan rasa jenuh dan hal inilah yang menjadi penghambat konsentrasi kita untuk selangkah lebih dekat dengan tujuan dan keberhasilan..
Berpikir penuh harapan, meng-kroscek segala hal yang masing perlu dibenahi..
Pada posisi ini, sekiranya kita telah sama-sama memahami arti penting tahun baru yang lebih tepat, lebih bijak dan lebih sederhana tetapi tidak biasa… tidak mengharuskan kita untuk bersusah payah untuk menyambutnya, rumah menjadi tempat yang tepat sekiranya ingin menyongsongnya, kehadiran kita menjadi kekuatan bagi keluarga… kedewasaan kita menjadi kunci untuk merubah banyak hal…
Tahun baru adalah sebuah pemikiran baru … pemikiran yang lebih mendekati kenyataan … pemikiran yang realistis, meskipun gambaran dan angan-angan itu tetap akan ada, tetapi bagaimana kita memposisikan dan meletakkan banyak hal sesuai dengan porsi dan kapasitasnya.
Bagaimana kita menjadi individu yang merdeka, lebih banyak meletakkan hal-hal pada nilai manfaat, sehingga meminimalkan resiko yang akan dihadapi..
Mengubah prinsip kita, bagaimana dapat lebih bermanfaat untuk diri kita sendiri, orang-orang terdekat serta orang lain …
Jangan biarkan jika tahun baru lebih mengajak kita untuk berpikir picik, lebih egois dan merugikan orang lain… !
Tahun baru haruslah mengubah kita untuk lebih memegang prinsip, cita-cita dan tujuan, saling menghargai dan bekerjasama, tentunya dalam hal yang bersifat positif dan membangun, sehingga paradigma kita akan hari esok akan terlihat lebih jelas..
Tahun baru dengan pemikiran baru, tetapi lebih terlihat hasilnya jika tahun baru dengan fasilitas baru, itu baru yang dinamakan keberhasilan …
Bagaimana dengan Anda, apakah yakin dengan rencana hari esok?
Demikian artikel yang TUKARPIKIRAN.NET dapat sajikan, semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Saran dan masukan yang bersifat membangun dapat Anda tinggalkan melalui kolom komentar yang tersedia. Terima kasih..